Sebutir Pasir Lubai

.

Jumat, 29 November 2013

Sejarah Jiwa Baru

Pada hakikatnya desa Jiwa Baru sudah ada sejak dahulu yaitu pada beberapa ratus tahun silam, hanya saja bukti-bukti sejarah belum terkodinir dengan baik, sehingga dalam penyusunan dan penulisan sejarah desa Jiwa Baru sampai kini, belum didapatkan bukti-bukti tertulis yang pasti. Kendatipun demikian menurut penuturan pemuka-pemuka masyarakat serta orang-orang lanjut usia sekiranya dapat di yakini ada dituturkan sebagai berikut :
1.       Asal Usul
Nama desa : Jiwa Baru dalam “bahasa Lubai disebut duson Jiwe Empai. Nama ini diambil dari nama 2 desa yang digabungkan yaitu : desa Kurungan Jiwa dan desa Baru Lubai. Setelah digabungkan, ada beberapa pilihan nama desa seperti : Kurungan Baru, Kurungan Lubai, Jiwa Baru, Jiwa Lubai, Baru Kurungan, Baru Jiwa, Lubai Kurungan, Lubai Jiwa. Nama Jiwa Baru ditetapkan menjadi nama desa, setelah 2 desa digabungkan tersebut
Desa Kurungan Jiwa adalah sebuah desa tua di marga Lubai suku 1, menurut penuturan masyarakat secara turun temurun, bahwa desa ini pada zaman dahulu, tempat bermukim para pendekar mempunyai ilmu pertahanan tubuh yang mempuni. Dikisahkan pada zaman pemerintahan kesultanan Palembang Darussalam berkuasa, sering datang serangan para pendekar dari daerah Pasemah, Pagar Alam ke marga Lubai suku 1, namun serangan itu dapat di halau oleh para pendekar desa Kurungan Jiwa
Desa Baru Lubai adalah sebuah desa tua di marga Lubai suku 1, menurut penuturan masyarakat secara turun temurun, bahwa desa ini semula letaknya di hulu desa Kurungan Jiwa, terletak dekat pemakaman umum. Sehubungan dengan desa Baru Lubai, tempat bermukim para kepala pemerintahan dan merupakan ibukota marga Lubai suku 1, maka desa ini dipindahkan kearah hilir, seperti letaknya saat ini. Berdasarkan penuturan dari Ayahanda penulis, Muhammad Ibrahim bin kakek Haji Hasan bin Puyang Aliakim bin Puyang Sinar bin Puyang Riamad bin Puyang Natakerti, bahwa yang pernah menjadi kepala marga Lubai suku 1 antara lain : Puyang Depati Subot, Pugok Pangeran Kori, Pugok Haji Muhammad Dum bin Puyang Maliki.
2.    Sumber sejarah
Untuk Onderafdeeling Lematang Ilir sebagai mana ditentukan oleh Staatsblad tanggal 27 Juni 1918 Nomor 352, telah mempunyai Dewan (Plaatselijke Raad atau Locale Raad), yang keluar oleh Controleur, dengan 23 orang anggota, yang terdiri dari 21 orang Bangsa Bumiputra (para Demang/Ass. Demang dan para Pasirah), dan 1 orang bangsa asing serta 1 orang bangsa Eropa, dengan berkedudukan di Muara Enim

Marga Rambang Kapak Tengah, Marga Lubai Suku I, dan Marga Lubai Suku II. termasuk dalam wilayah Pemerintahan Onderafdeeling Ogan Ulu. Desa Kurungan Jiwa dan Baru Lubai termasuk dalam wilayah pemerintahan marga Lubai suku 1

Makam tua terletak ditepi sungai Lubai, dekat Talang Haji, usianya diperkirakan sudah ratusan tahun, menurut penuturan Paman Yahmun bin Kakek Soleh, bahwa  makam itu salah satu Puyang pendiri desa Jiwa Baru


Pohon Tanjung tanaman puyang didekat Masjid Attaqwa, desa Jiwa Baru, batangnya berdiameter 100 centi meter, pohonya tinggi 15 meter, cabangnya banyak, daunnya rimbun bunganya lebat, diperkirakan sudah berusia ratusan tahun
3.       Letak desa
Desa Jiwa Baru sering disingkat Jibalub (Jiwa Baru Lubai, Jibar (Jiwa Baru), adalah salah satu desa dalam wilayah kecamatan Lubaikabupaten Muara Enimprovinsi Sumatera Selatan

0 komentar:

Posting Komentar