Beume merupakan salah satu sistem pertanian tradisional di Lubai dan Rambang yang hampir punah ditengah-tengah gemerlap sistem pertanian moderen dengan model perkebunan monokultur kelapa
sawit. Semangat program pencetakan sawah, optimalisasi lahan dan
intensifikasi tanaman dengan penanaman padi 2-3 kali dalam satu tahun
dengan penggunaan bibit unggul yang disertai dengan peralatan modern dengan tujuan menyediakan makanan bagi orang kota,
hampir melupakan nilai-nilai kearifan lokal yang terbangun dalam sistem
pertanian tradisional yang dulu pernah menopang kemadirian pangan di Lubai dan Rambang, salah satu kearifan lokal tersebut adalah ‘beume’.
Beume
merupakan salah satu sistem pertanian warisan nenek-moyang yang
memanfaatkan lahan dengan menanam padi dan beragam tanaman pendukung
lain disekitarnya. Beume atau beberapa masyarakat menyebutnya dengan ladang itu, merupakan salah satu media bertani yang terbagi menjadi dua bagian atau dua bentuk berdasarkan tempat dan peruntukannya yakni Ume Lebak dan Ume Talang.
Ume lebak adalah lahan pertanian yang kontur tanahnya berada di dekat sungai ataupun rawa-rawa. Ume Lebak ditanami padi yang tahan terhadap kadar kelembaban tanah yang tinggi. Adapun Ume Talang adalah lahan pertanian yang tanahnya merupakan daratan. Biasanya dalam Ume Talang terdapat pondok kecil sederhana yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara hingga panen tiba, dan umumnya Ume Talang dibuat berbarengan dengan penanaman karet, beragam tanaman pangan sering ditanam di antara pohon karet maupun ditempat yang berbeda namun berdekatan dengan kebun karet yang baru ditanam |
Jumat, 22 November 2013
Beume Lebak Dahat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar