Sebutir Pasir Lubai

.

Potensi Alam

Sumber Daya Alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini

Tumbuhan 

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. 


Potensi Tumbuhan di wilayah Lubai dan Rambang sebagai berikut :

  1. Keremunting tumbuhan ini banyak tumbuh di dataran kering tanah yang berpasir kawasan belukar di di wilayah Lubai dan Rambang. Keremunting menghasilkan buah yang sangat manis bisa diolah menjadi makanan dan minuman. Sentra kerajinan makanan dari bahan baku buah keremunting di Lubai dan Rambang belum ada, padahal beberapa didaerah sudah mengkomersialkan pengolahan buah Keremunting menjadi dodol
  2. Pelawan merupakan tumbuhan kayu keras, banyak tumbuh di dataran kering tanah yang berpasir kawasan belukar di di wilayah Lubai dan Rambang. Pelawan ini mempunyai bunga untuk lebah madu sehingga madu yang dihasilkan dari bunga Pelawan ini mempunyai rasa tersendiri dan ini sangat khas. Sentra dari pemeliharaan tawon sebagai penghasil madu, dari bunga Pelawan di Lubai dan Rambang belum ada, padahal beberapa didaerah sudah memelihara tawon, sebagai penghasil madu bunga Pelawan. Masyarakat Lubai dan Rambang, hanya menggunakan kayu Pelawan ini untuk bahan kayu bakar, padahal jenis kayu dapat diolah menjadi arang dengan kualitas sangat bagus
  3. Simpoh dalam bahasa Bahasa Bangka Simpor banyak dijumpai di dataran basah akar dari tumbuhan ini sebagai penyangga dari aliran air disungai-sungai kecil, di wilayah Lubai dan Rambang. Tumbuhan Simpoh mempunyai karakter daun yang lebar serta bunga yang besar berwarna kuning dan sangat indah, Daun dari tumbuhan ini biasanya di jual masyarakat ke pasar sebagai pembungkus bumbu dapur tumbuhan ini juga bisa dijadikan tanaman hias perkarangan sebab kumbang dan kupu-kupu sangat menyukai bunga Simpoh. Jika dipopulerkan tanaman ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai tanaman hias dari wilayah Lubai dan Rambang
  4. Rukam (Ganda Rukem, Family Flacourtiaceae) banyak tumbuh di dataran basah, di wilayah Lubai dan Rambang. Buah Rukam yang matang dapat dimakan dalam keadaan segar; sebelum dimakan sebaiknya dipijit-pijit dahulu dengan jari, sebab dengan cara ini rasa sepet daging buahnya akan hilang. Buah rukam dapat pula dibuat rujak dan asinan, atau dicampur gula dijadikan selai atau permen. Daun mudanya dapat dimakan mentah sebagai lalap. Buah mudanya digunakan dalam ramuan obat tradisional untuk mengobati diare dan disentri. Air perasan daunnya dipakai untuk mengobati kelopak mata yang bengkak. Kayu rukam keras dan kuat, dapat digunakan untuk membuat perabot rumah tangga, seperti alu dan mebel. Jika dipopulerkan tanaman ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai kerajinan mebel khas dari wilayah Lubai dan Rambang
  5. Cengal (Neobalanocarpus Heimii) sejenis pohon kayu keras, banyak tumbuh di dataran basah, di wilayah Lubai dan Rambang. Pohon Cengal menghasilkan kayu terbaik dan mencapai harga tertinggi di pasaran jika dibandingkan dengan jenis kayu lain dan tergolong dalam keluarga 'Dipterocarpacease' iaitu sejenis pohon menghasilkan buah yang mempunyai sepasang sayap serta mengeluarkan resin atau damar. Ketahanan kayu itu disebabkan terdapat sejenis bahan pengawet, jadi melindungi teraskayu. Jika dipopulerkan kayu ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai penghasil Damar penak yang dapat digunakan dalam pembuatan varnis dari wilayah Lubai dan Rambang
  6. Gaharu atau nama Saintifik, bahasa Lubai disebut : Kahas. Saat penulis usia remaja tahun 1980-an, penggunaan kayu Gaharu oleh orang tua penulis maupun masyarakat Lubai dan Rambang, hanya untuk diambil kulitnya untuk dijadikan tali pengikat, sebagai dinding pondok atau di Ladang. Jika dipopulerkan kayu ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai penghasil Resin yang terhasil di bahagian teras batang pohon gaharu, amat di tinggi di pasaran seluruh dunia. Resin ini telah digunakan sejak zaman berzaman sebagai setanggi atau kemenyan, digunakan dalam pengobatan, kosmetik maupun bahan untuk upacara keagamaan. 
  7. Terap atau tarap adalah sejenis pohon buah dari marga pohon nangka (Artocarpus). Buahnya serupa nangka yang kecil, dengan bau wangi yang kuat, seperti dicerminkan oleh nama ilmiahnya: Artocarpus odoratissimus. Terap dalam bahasa Lubai disebut Tehap kurang menyebar luas di wilayah Lubai dan Rambang dan sekitarnya. Kayu ini dianggap sebagian masyarakat Lubai dan Rambang tidak mempunyai nilai ekonomi yang unggul. Budidaya Terap di Filipina : Mindoro, Mindanao, Basilan dan Sulu, di Borneo bagian utara : Brunei, Sabah, Serawak Jika dikomersialkan pohon ini dapat menghasilkan buahnya yang dapat dimakan dalam keadaan segar atau diolah sebagai kue-kue. Buah terap harus segera dimakan dalam beberapa jam setelah dibuka, karena baunya yang harum cepat berkurang dan warnanya dapat berubah karena teroksidasi. Biji terap juga dapat dimakan setelah dipanggang atau direbus dengan garam
  8. Sungkai (Peronema canescens) sering disebut sebagai jati sabrang, ki sabrang, kurus, sungkai, sekai termasuk kedalam famili Verbenaceae. Tempat tumbuh di dalam hutan tropis dengan type curah hujan A sampai C, pada tanah kering atau sedikit basah dengan ketinggian sampai 600 m diatas permukaan laut. Kayu Sungkai perlu tanah yang baik, sedangkan di tanah mergel tidak dianjurkan. Jika dikomersialkan kayu ini dapat menghasilkan kayu teras berwarna krem atau kuning muda, tekstur kayu kasar dan tidak merata, arah serat lurus, kadang-kadang bergelombang dengan permukaan kayu agak kesat.  Kegunaan kayu Sungkai cocok untuk dijadikan kursi dan meja yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, sehingga dapat menjadi produk unggulan di wilayah Lubai dan Rambang
  9. Rengas atau nama saintifiknya : Gluta Renghas. Orang-orang Cina menyebutnya dengan nama Chat-si atau Kayu Hantu. Pohon kayu Rengas mudah dikenali melalui kulit pada batangnya yang pecah tetapi bahagian terbuka besarnya diatas tidak seperti kulit kayu lain yang rekahan kulitnya rapat dibahagian atas tetapi besar bukaannya dibahagian hujung bawah (silahkan perhatikan gambar). Kayu ini banyak tumbuh di sepanjang Daerah Aliran Sungai Lubai dan Rambang. Jika dikomersialkan pohon ini sangat cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan Kusen Pintu dan Jendela bangunan rumah di wilayah Lubai dan Rambang
  10. Bungur atau bahasa latinnya lagerstroemia speciosa Pers. Berdasarkan penelitian, daun bungur memiliki kandungan Kimia, seperti saponin, flavonoidaa dan tanin. Sementara bunga indahnya, belum ada penelitian tentangnya. Dan ternyata, zat kimia ini membuat bungur memiliki khasiat obat. Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan Daerah Aliran Sungai Lubai dan Rambang, mudah tumbuh di tanah gersang, apalagi di tanah subur, maupun hutan heterogen berbatang tinggi. Posturnya yang bisa digunakan sebagai pohon pelindung, membuat bungur di tanam di pinggir jalan. Pokoknya, bungur bisa tumbuh dengan subur, sampai ketinggian 800 meter dari permukaan laut. Dari segi fisik, bungur bisa ditandai dengan tingginya yang mencapai 10 sampai 30 meter. Batangnya bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, dan berwarna coklat muda. Jika dikomersialkan tumbuhan ini dapat dijadikan bahan baku obat-obatan herbal untuk penyembuhan berbagai penyakit.
  11. Gelam atau Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron) merupakanpohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sumberminyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih. Kayu ini dapat dijadikan sebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestri). Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan Daerah Aliran Sungai Lubai dan Rambang, mudah tumbuh di tanah gersang, apalagi di tanah subur, maupun hutan heterogen berbatang tinggi.
Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Di wilayah Lubai dan Rambang  Pertanian menghasilkan seperti : padi dan Perkebunan antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng). Adapun berapa luasnya areal Pertanian dan Perkebunan belum ada datanya yang valid, sehingga penulis tidak dapat dicantumkan di blog ini

Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudi dayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapiDi wilayah Lubai dan Rambang  Sumber Daya Alam sektor hewan, peternakan dan perikanan belum ada datanya yang valid, sehingga tidak dapat penulis cantumkan di blog ini

Sumber Daya Alam nonhayati 

Sumber Daya Alam nonhayati adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

Air 

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasiDi bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kacaDi wilayah Lubai dan Rambang  Sumber Daya Alam sektor Air belum ada datanya yang valid, sehingga tidak dapat penulis cantumkan di blog ini

Angin 

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Di wilayah Lubai dan Rambang  Sumber Daya Alam sektor Angin belum dimanfaatkan

Tanah 

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini. Di wilayah Lubai dan Rambang  Sumber Daya Alam sektor Tanah belum ada datanya yang valid, sehingga tidak dapat penulis cantumkan di blog ini

Hasil tambang 

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Di wilayah Lubai dan Rambang  Sumber Daya Alam sektor hasil Tambang, terdapat sumur-sumur bor tambang Coal Bed Methane (CBM) atau gas metan didesa Jiwa Baru dan Pagar Dewa, berapa kapasitas yang akan dihasilkan belum ada datanya. Begitupun dengan adan sumur gas milik PT Pertamina di Stasiun Kompresor Gas (SKG) Merbau (Mbu) di desa Lubai Persada, sesungguh betapa besar Potensi Hasil Tambang dari wilayah Lubai dan Rambang untuk dijadikan PAD jika menjadi suatu Kabupaten baru


Kesimpulan

  1. Pemekaran daerah hendaknya didasarkan pada alasan-alasan yang rasional, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kemampuan daerah yang akan dimekarkan. Hal ini sekaligus dapat menjadi alat untuk meminimalisir implikasi negatif yang ditimbulkan akibat pemekaran
  2. Pemekaran daerah hendaknya diupayakan dalam rangka pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Dari tabel dapat dilihat pelayanan yang dimakud adalah pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan. Potensi Alam merupakan salah satu kajian kelayakan untuk memekarkan suatu daerah
  3. Penulis berharap semoga apa yang anda baca pada blog menjadi sumbang saran, untuk kemajuan masyarakat Lubai dan Rambang. Sumber Daya Manusia masih perlu ditingkatkan, namun dapat dijadikan salah satu faktor bahan kajian kelayakan pemekaran daerah menjadi sebuah kabupaten baru.
Sumber kajian : berbagai situs internet

0 komentar:

Posting Komentar